AMAZON_ISLAM

October 03, 2015

WALI ABDAL

WALI ABDAL

Pengertian Wali Abdal adalah al-Abdal berarti pengganti. Dinamakan demikian karena jika meninggal di suatu tempat, mereka menunjuk penggantinya.

Mereka termasuk para auliya yang hidup di bumi. Hal ini sebagimana hadits nabi yang diriwayatkan oleh al-hakim dalam kitabnya al-kuna الكنى ) ), Rasulullah saw. Bersabda:

الأبدال من الموالي ولا يبغض الموالي إلا منافق
"Abdal termasuk para Auliya dan tidak ada yang membenci Auliya kecuali orang munafik".
Menurut al-Bani, hadits dari Hakim ini termasuk hadits mursal dan Abu Daud memuatnya dalam kitab al-Mursalat (hadits-hadits mursal).

Di kalangan sufi, banyak istilah atau nama-nama wali selain dari wali abdal. Ibnu Arabi dalam kitabnya Futuhatul makiyah, membuat klasifikasi tingkatan wali dan kedudukannya.Sedikitnya terdapat 9 tingkatan, secara garis besar dapat diringkas sebagai berikut :  
1. Wali Aqthab atau Wali Quthub
Wali yang sangat paripurna. Ia memimpin dan menguasai wali diseluruh alam semesta. Jumlahnya hanya seorang setiap masa. Jika wali ini wafat, maka Wali Quthub lainnya yang menggantikan.

2. Wali Aimmah
Pembantu Wali Quthub. Posisi mereka menggantikan Wali Quthub jika wafat. Jumlahnya dua orang dalam setiap masa. Seorang bernama Abdur Robbi, bertugas menyaksikan alam malakut. Dan lainnya bernama Abdul Malik, bertugas menyaksikan alam malaikat.
3. Wali Autad
Jumlahnya empat orang. Berada di empat wilayah penjuru mata angin, yang masing-masing menguasai wilayahnya. Pusat wilayah berada di Kakbah. Kadang dalam Wali Autad terdapat juga wanita. Mereka bergelar Abdul Haiyi, Abdul Alim, Abdul Qadir dan Abdu Murid.
4. Wali Abdal
Abdal berarti pengganti. Dinamakan demikian karena jika meninggal di suatu tempat, mereka menunjuk penggantinya. Jumlah Wali Abdal sebanyak tujuh orang, yang menguasai ketujuh iklim. Pengarang kitab Futuhatul Makkiyah dan Fushus Hikam yang terkenal itu, mengaku pernah melihat dan bergaul baik dengan ke tujuh Wali Abdal di Makkatul Mukarramah.
Pada tahun 586 di Spanyol, Ibnu Arabi bertemu Wali Abdal bernama Musa al-Baidarani. Abdul Madjid bin Salamah sahabat Ibnu Arabi pernah bertemu Wali Abdal bernama Mu’az bin al-Asyrash. Beliau kemudian menanyakan bagaimana cara mencapai kedudukan Wali Abdal. Ia menjawab dengan lapar, tidak tidur dimalam hari, banyak diam dan mengasingkan diri dari keramaian.
5. Wali Nuqoba’
Jumlah mereka sebanyak 12 orang dalam setiap masa. Allah memahamkan mereka tentang hukum syariat. Dengan demikian mereka akan segera menyadari terhadap semua tipuan hawa nafsu dan iblis. Jika Wali Nuqoba’ melihat bekas telapak kaki seseorang diatas tanah, mereka mengetahui apakah jejak orang alim atau bodoh, orang baik atau tidak.
6. Wali Nujaba’
Jumlahnya mereka sebanyak 8 orang dalam setiap masa.
7. Wali Hawariyyun
Berasal dari kata hawari, yang berarti pembela. Ia adalah orang yang membela agama Allah, baik dengan argumen maupun senjata. Pada zaman nabi Muhammad sebagai Hawari adalah Zubair bin Awam. Allah menganugerahkan kepada Wali Hawariyyun ilmu pengetahuan, keberanian dan ketekunan dalam beribadah.
8. Wali Rajabiyyun
Dinamakan demikian, karena karomahnya muncul selalu dalam bulan Rajab. Jumlah mereka sebanyak 40 orang. Terdapat di berbagai negara dan antara mereka saling mengenal. Wali Rajabiyyun dapat mengetahui batin seseorang. Wali ini setiap awal bulan Rajab, badannya terasa berat bagaikan terhimpit langit. Mereka berbaring diatas ranjang dengan tubuh kaku tak bergerak. Bahkan, akan terlihat kedua pelupuk matanya tidak berkedip hingga sore hari. Keesokan harinya perasaan seperti itu baru berkurang. Pada hari ketiga, mereka menyaksikan peristiwa ghaib.Berbagai rahasia kebesaran Allah tersingkap, padahal mereka masih tetap berbaring diatas ranjang. Keadaan Wali Rajabiyyun tetap demikian, sesudah 3 hari baru bisa berbicara.Apabila bulan Rajab berakhir, bagaikan terlepas dari ikatan lalu bangun. Ia akan kembali ke posisinya semula. Jika mereka seorang pedagang, maka akan kembali ke pekerjaannya sehari-hari sebagai pedagang.
9. Wali Khatam
Khatam berarti penutup. Jumlahnya hanya seorang dalam setiap masa. Wali Khatam bertugas menguasai dan mengurus wilayah kekuasaan ummat nabi Muhammd,saw.
derajat Wali yang disandang sesorang itu adalah merupakan anugrah dari Alloh yang telah dicapai seorang hamba dalam mencari Hakekat Alloh ( Aripbillah). Bahkan ibadahnya seorang wali itu lebih utama dibandingkan dengan ibadahnya seorang Ulama yang A’lim.Kenapa demikian ? seorang Wali telah mencapai hakekat Alloh sedangkan seorang ulama baru tahap mencari jalan untuk mencapai hakekat Alloh. wali dapat diketahui dengan wali yang lain ada juga seseorang yang menjadi wali Alloh tapi dirinya tidak tahu bahwa dia seorang Wali.


Hadits-Hadits Wali "al-Abdal"
Hadits yang berkenaan dengan wali abdal diriwayatkan dari Umar bin Khathab, Ali bin Abi Thalib, Anas bin Malik, Hudzaifah bin al-Yaman, 'Ubadah bin Shamat, Ibnu Abas, Abdullah bin Umar, Abdullah bin mas'ud, 'Auf bin Malik, Mu'adz bin Jabbal, Wasilah bin al-Asqa, Abi Sa'id al-Khudri, Abi Hurairah, Abi, Dar'da, Ummu Salmah.Meskipun banyak sahabat yang meriwayatkan tentang hal ini, namun tidak terdapat dalam shahih Bukhari maupun Muslim.


  Jumlah wali abdal

a. Wali Abdal ada empat puluh orang (mereka berada di Syam)

Jumlah wali Abdal sebanyak empat puluh orang. Hal ini didasarkan atas beberapa hadits, diatranya adalah hadits yang diriwayatkan oleh abu Muhammad al-Hilali dalam kitabnya Karamat al-Auliya, dari Anas bin Malik, ia berkata bahwa  Rasulullah saw. bersabda:
ثنا ابو بكر بن شاذان ثنا عمر بن محمد الصابونى ثا ابراهم بن الوالدالجشاش ثا ابو عمر الغدانى ثنا ابو ثلمة عن الخراسانى عن عطاء عن انس قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :    الأبدال أربعون رجلا، وأربعون امرأة، كلما مات رجل أبدل الله تعالى مكانه رجلا، وكلما ماتت امرأة أبدل الله تعالى مكانها امرأة
            "Abdal ada empat puluh lelaki dan empat puluh perempuan. Apabila salah seorang lelaki itu meninggal, Allah menggantikan tempatnya dengan lelaki lain dan apabila salah seorang perempuan itu meninggal, Allah menggantikan tempatnya dengan perempuan lain".

  Menurut al-Jauzi, hadits ini maudhu.
Ibnu 'Adi meriwayatkan dari Muhammad bin Zuhair bi al-Fadhl bi al-Aila dari 'Amr bin Yahya bin Nafi dari al-'Ulya bin zaidal dari Anas bin Malik, Rasulullah saw. bersabda:
البدلاء اربعون رجلا اثنان وعشرون بالشام وثمانية عشر بالعراق كلم مات منهم واحد ابدل الله مكانه اخر فاذا جاء الأمر قبضوا كلهم فعند ذالك تقوم الساعة
"Wali abdal ada empat puluh orang laki-laki, dua puluhdua di Syam dan duabelas di Irak Apabila salah seorang lelaki itu meninggal, Allah menggantikan tempatnya dengan yang lain. jika mereka semua meninggal, maka terjadilah hari kiamat".


Dalam Mu'jam al-Ausath, At-thabrani meriwayatkanya dengan lafadz:
عن انس قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :  لن تخلوالأرض من اربعون رجلا مثل خليل الرحمن فبهم يسقون وبهم ينصرون ما مات منهم احد الا ابدل الله مكا نه آخر
          "Dari Anas berkata, Rasulullah saw. Bersabda" bumi tidak akan kosong dari empat puluh oarang laki-laki seperti Khalilu Rahman mereka memberi minum dan memberi pertolongan. Tidaklah mati salah seorang dari mereka, kecuali Allah menggantikan kedudukanya pada yang lain".

  Ahmad bin Hanbal dalam musnad-nya meriwayatkan,
حدثنا عبد الله حدثني أبي ثنا أبو المغيرة ثنا صفوان حدثني شريح يعنى بن عبيد قال ذكر أهل الشام عند علي بن أبي طالب رضى الله تعالى عنه وهو بالعراق فقالوا العنهم يا أمير المؤمنين قال لا إني سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول الأبدال يكونون بالشام وهم أربعون رجلا كلما مات رجل أبدل الله مكانه رجلا يسقى بهم الغيث وينتصر بهم على الأعداء ويصرف عن أهل الشام بهم العذاب   (احمدبن حنبل)

"Diriwayatkan dari Abdulah dari bapaknya dari Abu al-Mugirah dari Shafwan dari Syuraih bin Ubaid, ia berkata (bercerita) tentang penduduk Syam dari Ali ra. Ketika itu ia berada di Irak, kemudian mereka bertanya, ya Amirul mukminin, apakah mereka (orng-orang Syam) itu dila'nat?Ali menjawab, tidak, sesungguhnya aku mendengar Rasulullah saw. Bersabda,"(wali) Abdal berada di Syam, mereka berjumlah empat puluh orang laki-laki, apabila salah seorang lelaki itu meninggal, Allah menggantikan tempatnya dengan lelaki lain: mereka memberi minum (orang Syam) dengan air hujan, menolong mereka (orang syam) dari para musuh, serta menghalau bencana terhadap penduduk syam". 
Dalam hadits lain, Thabrani dalam Mu'jam al-Kabir, meriwayatkan:
حدثنا أبو زرعة عبد الرحمن بن عمرو الدمشقي ثنا محمد بن المبارك الصوري ثنا عمرو بن واقد عن يزيد بن أبي مالك عن شهر بن حوشب قال لما فتحت مصر سبوا أهل الشام فأخرج عوف بن مالك رأسه من ترس ثم قال يا أهل مصر أنا عوف بن مالك لا تسبوا أهل الشام فإني سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول فيهم الأبدال وبهم تنصرون وبهم ترزقون (معجم الطبراني الكبير)
"Diriwayatkan dari Abu Zar'ah Abdul Rahman bin bin 'Amr al-Dimsyaqi dari muhammad bi al-Mubarak al-Shauri dari Amr bin Wakid dari yazid bin Abi Malik dari Syahr bin Hausyib, ia berkata, "ketika kemenagan Mesir (Futuh Mesir) mereka (orang-orang Mesir) menghina para penduduk syam, maka keluarlah pemimpin mereka 'Auf bin Malik, kemudian ia berkata, "wahai rakyat Mesir janganlah kalian menghina/mengolok-olok penduduk Syam karena saya pernah mendengar Rasulullah saw. Bersabda,"bahwa di antara penduduk syam ada al-Abdal. Mereka memberi pertolongan dan rizki". (HR. Thabrani)


 حدثنا أحمد بن داود المكي ثنا ثابت بن عياش الأحدب ثنا أبو رجاء الكلبي ثنا الأعمش عن زيد بن وهب عن بن مسعود قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لا يزال أربعون رجلا من أمتي قلوبهم على قلب إبراهيم يدفع الله بهم عن أهل الأرض يقال لهم الأبدال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إنهم لم يدركوها بصلاة ولا بصوم ولا صدقة قالوا يا رسول الله فبم أدركوها قال بالسخاء والنصيحة للمسلمين  (معجم الطبراني الكبير)
"Dari Ibnu mas'ud, ia berkata bahwa rasulullah saw. Bersabda,"Selalu ada dari umatku empat puluh orang laki-laki, hatinya seperti hati Ibrahim. Allah menempatkannya sebagai ahli ardi. Mereka ini disebut sebagai abdal. Bersabda Rasulullah saw." Mereka tidak diketahui dengan (banyak) shalat, puasa atau shadaqoh". Sahabat bertanya, ya Rasulallah dengan apakah mereka bisa diketahui? Rasul menjawab," dengan kemurahan (kedermawanan) dan pemberi nasihat kepada orang muslim". (HR. Thabrani)

b. Wali Abdal ada tiga puluh orang
 
Dalam riwayat lain, jumlah wali abdal sebanyak tiga puluh orang. Hal ini berdasarkan informasi hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani dalam Mu'jam al-Kabir,
ثنا عبدالله بن احمد بن حنبل حدثنى محمد بن الفرج ثنا زيد بن الحباب اخبرنى عمر البزار عن عبيسة الخواص عن قتادة عن ابى قلابة عن ابى الأشعث عن عبادة بن الصا مت قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:   الأبدال في أمتي ثلاثون: بهم تقوم الأرض، وبهم تمطرون، وبهم تنصرون

"Diceritakan dari Abdullah bin Ahmad bin Hanbal dari Muhammad bin al-Faraz dari Zaid bin al-Hubab dari 'Umar al-Bazar dari 'Ubaisah al-Khawashi dari Qatadah dari Abi Qulabah dari Abi al-'Asyas dari 'Ubadah bin Shamat, ia berkata: bersabda Rasulullah saw."al-Abdal dari umatku ada tiga puluh orang: mereka memelihara bumi,menurunkan hujandan memberi pertolongan"
Ahmad bin Hanbal meriwayatkan dari 'Ubadah bin Shamat,
حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ بْنُ عَطَاءٍ أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ ذَكْوَانَ عَنْ عَبْدِ الْوَاحِدِ بْنِ قَيْسٍ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ الْأَبْدَالُ فِي هَذِهِ الْأُمَّةِ ثَلَاثُونَ مِثْلُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلِ الرَّحْمَنِ عَزَّ وَجَلَّ كُلَّمَا مَاتَ رَجُلٌ أَبْدَلَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى مَكَانَهُ رَجُلًا قَالَ أَبِي رَحِمَهُ اللَّهُ فِيهِ يَعْنِي حَدِيثَ عَبْدِ الْوَهَّابِ كَلَامٌ غَيْرُ هَذَا وَهُوَ مُنْكَرٌ يَعْنِ حَدِيثَ
          "Diceritakan dari 'Abdul Wahab bin 'Atha dari hasan bin dakwan dari 'Abdul Wahid bin Qais dari 'Ubadah bin Shamat dari Nabi Muhammad saw, ia bersabda," "Abdal dari umatku adatiga puluh orang laki-laki, hati mereka seperti hati Ibrahim Khalilu Rahman, Apabila salah seorang itu meninggal, Allah Tabaraka Wata'ala menggantikan tempatnya dengan lelaki lain".
Meskipun hadits dari Ubadah bin Shamat di atas marfu, namun hadits ini termasuk hadits maqthu', karena Abdul Wahid bin Qais tidak pernah bertemu dengan Ubadah. Karenanya hadits ini dianggap lemah (dhaif).

 Ciri-ciri wali Abdal

Ada beberapa indikasi atau ciri-ciri yang dimiliki oleh wali Abdal. Ciri-ciri itu diantaranya adalah ikhlas, pemaaf, dermawan, bersih jiwanya, suka memberi nasihat, dan mereka masuk surga bukan karena amalnya (bukan karena shalat, puasa atau shadaqoh), tetapi mereka masuk surga karena rahmat Allah, kemurahan hati, kebersihan jiwa, dan karena suka memberi nasihat.
Menurut Sahl bin Abdullah, seseorang itu bisa menjadi Abdal karena empat hal, yaitu: pertama, sedikit bicara, kedua, sedikit makan, ketiga, sedikit tidur, dan keempat, mengasingkan diri (I'tizal).
Menurut Ma'ruf al-Karkhi, barang siapa yang berdo'a:
( اللهم اصلح امة محمد اللهم فرج عن امة محمد اللهم ارحم امة محمد ) setiap hari sebanyak sepuluh kali, maka ia termasuk Abdal.
ثلاث من كن فيه فهو من الأبدال الذين هم قوام الدنيا وأهلها : الرضا بالقضاء والصبر عن محارم الله والغضب في ذات الله , ( موضوع 1474)
"Ada tiga perkara apabila seseorang memilikinya, ia termasuk dari al-Abdal, mereka (abdal) yaitu orang yang menjaga dunia dan penduduknya. (tiga perkarara itu adalah): orang yang ridha dengan qadha (ketetapan Allah), sabar atas sesuatu yang diharamkan oleh Allah dan orang yang marah hanya karena Allah".
علامة أبدال أمتي أنهم لا يلعنون شيئا أبدا . ( موضوع1475)


            Dalam kitab Su'bul Iman, al-Baihaki meriwayatkan,
أخبرنا علي بن أحمد بن عبدان أنا أحمد بن عبيد نا بن أبي شيبة نا محمد بن عمران بن أبي ليلى أنا سلمه بن رجاء كوفي عن صالح المري عن الحسن عن أبي سعيد الخدري أو غيره قال رسول الله  صلى الله عليه وسلم  إن أبدال أمتي لم يدخلوا الجنة بالأعمال ولكن إنما دخلوها برحمة الله وسخاوة الأنفس وسلامة الصدور ورحمة لجميع المسلمين   (  شعب الإيمان الإمام البيهقي)
          "Diriwayatkan dari 'Ali bin Ahmad bin Abdan dari Ahmad bin 'Ubaid dari Abi Syaibah dari Muhammad bin Imran bin Abi Laeli dari Salmah bin Raja dari Shalih al-Mary dari Hasan dari Abi Sa'id al-Khudri (atau dari yang lainya), Rasulullah saw bersabda," sesungguhnya (wali) Abdal dari umatku tidak akan masuk surga karena amal (nya), tetapi ia masuk surga karena rahmat Allah, kemurahan jiwa, kebersihan hati dan karena rahmat orang-orang muslim".